Suku Bangsa NTT (Nusa Tenggara Timur) lengkap dengan unsur-unsur



Suku bangsa KUI

Bahasa
Orang Kui berdiam didaerah kolona dan daerah Pureman sebgai  bagian dari wilayah administratif kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Orang kui Merupakan satu kelompok yang jumlah anggotanya relative kecil, namun mereka memiliki bahasa sendiri yaitu Bahasa Kui.
Pada tahun 2010, Shiohara menulis penggunaan bahasa oleh orang kui berdasar konsep multibahasa dan membandingkannya dengan penggunaan bahasa Sumbawa di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Shiohara juga membahas upaya pemerintah daerah dan masyarakat dalam hal penggunaan bahasa Kui. Dia menyatakan bahwa gerakan mendorong penggunaan bahasa daerah hampir sama sekali tidak ada.

Sistem Pengetahuan
Tradisi Lisan orang Kui, terutama mitologi dan lego-lego, meru[akan medium penjaga struktur social orang Kui. Dengan tradisi lisan itu, orang Kui memiliki memori kolektif tentang siapa diri mereka sebagai orang Kui dan siapa diri mereka sebagai sebuah klan atau suku.

Organisasi Sosial
Suku Kui  merupakan kelompok masyarakat yang dalam kesehariannya memproduksi ujaran dan menciptakan serta produksi, resepsi, dan penggunaan berbagai bentuk material dapat diklaim memiliki dasar ontologis. Dalam melakukan hal  tersebut masyarakat Kui selalu bekerja bersama-sama untuk tujuan dapat tercapai dan selesai tepat waktu, selain itu juga untuk memper erat tali persaudaraan antar masyarakat suku Kui.

Sistem peralatan Hidup atau Teknologi
Suku Kui memiliki alat tenun yang berfungsi untuk membedakan motif tenun songket laki-laki dan perempuan.

Sistem Mata pencaharian Hidup
Suku Kui merupakan salah satu kelompok penduduk asal di wilayah Kabupaten Alor. Orang Kui ini hidup dari pertanian lading. Tanaman utama adalah jagung, yang sekaligus sebagai makanan pokok mereka.

Sistem religi
Sampai saat ini Suku Kui percaya akan dongeng, kosmologi, dan juga ritual. Hal tersebut menandakan bahwa Suku Kui masih menganut kepercayaan nenek moyang.

Kesenian
Seni orang Kui tampak dalam motif tenin songketnya. Tenun songket orang Kui menyimbolkan perbedaan jender dan juga perbedaan struktur social orang Kui. Perbedaan jender itu tampak pada dua jenis kain yang diproduksi orang Kui, yaitu sarung untuk perempuan, dan selimut untuk laki-laki.




Suku bangsa Tetun

Bahasa
Tetun adalah bahasa yang lembut, karena kurangnya suara parau kasar. Stres biasanya pada suku kata kedua dari belakang dengan beberapa pengecualian. 

Sistem pengetahuan
Pengetahuan Suku tetun ditujukan kepada sifat-sifat khusus badani dan cara produksi, tradisi dan nilai-nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan hidup yang lainnya. Masyarakat dibentuk oleh berkumpulnya individu-individu. Salah satu cara terbentuknya masyarakat adalah melalui perkawinan. Dalam tulisan ini saya mencoba menunjukkans secara khusus masyarakat Belu dalam kaitannya dengan perkawinan adat patrilineal. 

Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Suku tetun adalah suku yang hidup dalam keselarasan. Suku ini sangat menjaga tali persaudaraan antar manusia terutama antar orang tetun sendiri.

Sistem peralatan hidup
Suku tetun termasuk suku yang kaya. Kenapa bisa dibilang begitu? Karena dilihat dari adat pernikahannya, suku tetun mempunyai banyak syarat yang harus dijalani, salah astunya adalah mahar yang harus diberikan berupa uang perak, uang emas, selimut tenun ikat dan sulam, hewan besar, bahkan sampai tanah.

System mata pencaharian hidup
Suku tetun hidup dengan berkerja sebagai petani, entah itu petani padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, kacang kedelai, dll.

System religi
Tapi suku tetun ini masih juga percaya akan hal-hal mistis yang dipengaruri oleh nenek moyang.

Kesenian
Bibliku/Tihar, merupakan alat kesenian tradisional Suku tetun sebagai lambang pelestarian kebudayaan suku dan Bangsa Indonesia.


Source : www.google.com
Previous
Next Post »